Tech stack (atau technology stack) adalah kumpulan teknologi dan perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan dan pengoperasian aplikasi atau layanan web. Sebuah tech stack biasanya terdiri dari beberapa lapisan atau layer teknologi yang saling terkait dan saling mendukung satu sama lain dalam proses pengembangan dan pengoperasian.
Ada banyak variasi tech stack yang dapat digunakan tergantung pada jenis dan tujuan aplikasi atau layanan web yang akan dibangun. Namun, beberapa komponen umum dalam tech stack adalah sebagai berikut:
1. Front-end framework: Front-end framework digunakan untuk membangun tampilan pengguna dan interaksi pada aplikasi web. Beberapa contoh front-end framework yang populer adalah React, Angular, dan Vue.
2. Back-end framework: Back-end framework digunakan untuk membangun server dan layanan yang memproses permintaan dari pengguna. Beberapa contoh back-end framework yang populer adalah Node.js, Django, dan Ruby on Rails.
3. Database: Database digunakan untuk menyimpan data dari aplikasi web. Beberapa contoh database yang populer adalah MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dan Cassandra.
4. Server dan hosting: Server dan hosting digunakan untuk mengoperasikan aplikasi atau layanan web di internet. Beberapa contoh server dan hosting yang populer adalah Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure.
5. Tools dan teknologi pendukung: Selain komponen utama di atas, ada banyak tools dan teknologi pendukung yang dapat digunakan dalam tech stack, seperti Git untuk manajemen versi, Docker untuk containerization, dan Jenkins untuk continuous integration dan continuous deployment.
Dalam memilih tech stack, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan tujuan dari aplikasi atau layanan web yang akan dibangun. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan meliputi skalabilitas, keamanan, kinerja, dan biaya.
Pilihan tech stack yang tepat dapat membantu pengembang dan tim pengembangan untuk membangun aplikasi atau layanan web dengan lebih efisien dan efektif. Dengan memilih tech stack yang tepat, pengembang dapat fokus pada pengembangan fitur dan fungsionalitas aplikasi, sementara teknologi yang digunakan telah teruji dan dapat diandalkan dalam operasinya.
